JANGAN “JALANIN AJA DULU”


          Kata-kata tersebut cukup berbahaya saat kita dihadapkan pada pilihan yang tidak kita sukai atau membingungkan kita. Contohnya saja menjalin hubungan. Mungkin, ketika usia saya masih kisaran 13-18 tahun kata-kata itu cocok untuk saya yang masih terbilang labil pada saat itu. Menginjak kepala 2 saya mulai pikir-pikir lagi. Yang namanya menjalani hubungan alias pacaran itu sama seperti menyatukan segala sesuatu yang berbeda. Kalau kata Raditya Dika sih, Venus dan Mars. Kedua planet di antariksa sana, disatukan sedemikian rupa. Nah, sama aja kayak perempuan dan laki-laki kalau udah jelas-jelas pacaran itu artinya menyatukan segalanya yang berbeda. Makanya, masa menyatukan segala sesuatunya yang berbeda dengan diawali kata, “JALANIN AJA DULU”. Istilah itu ngga berlaku buat saya. kenapa? Karena udah bukan jamannya lagi. Mungkin dulu saya mengiyakan tapi kalau sekarang saya menjawab tidak.

          Oleh karena itu, sebelum menjalani hubungan ada baiknya pikir matang-matang. Dari segi kesiapan kita, misalnya. Kita sudah siap belum menerima segala perbedaan contohnya aja seperti pola pikir. Umumnya, orang yang menjalani hubungan pasti ketemu sama yang namanya beda persepsi atau ego masing-masing. Wajar aja kok. Setiap orang harus punya argument yang dipertahankan. Tapi dengan catatan, argument itu baik untuk hubungan mereka atau ngga. Argument itu juga argument berbobot atau engga. Argument itu mengandung unsure idealism atau ngga. Dan yang paling penting dan mengalahkan apapun adalah argument itu mampu membahagiakan kalian berdua atau engga. Kalau cuma adu otot atau gontok-gontokan yang berujung tanpa solusi, yailah…. Preman pasar juga bisa ngelakuinnya. Sekarang balik lagi, gaya pacaran kalian ini gaya preman pasar atau gaya siap. Selanjutnya, dilihat dari segi kepercayaan. Ngga munfik sih, setiap orang pasti punya pikiran negative. Biasanya sih sama orang yang belum kita kenal. Kalau saya pernah mengalami suatu kejadian, saat ada banyak orang yang mengatakan gebetan atau orang yg suka sama kita ternyata punya cerita buruk dimasa lalunya, misalkan aja selingkuh. Karena dia udah pernah selingkuh terus kita jadi kurang percaya lagi sama dia. Secara tdk langsung, pikiran – pikiran negative mulai deh bermunculan. Dari yang namanya “Lo yakin mau diselingkuhin dia?” atau, “Eh dia aja tega ngelakuin itu masa lo ngga mikir, gimana dia bisa tega juga sama lo.” Itu lah testimony dan tak sepenuhnya benar ataupun salah. Mungkin iya, dia begitu dan demikian adanya. Mungkin juga kamu tidak perlu ambil kesimpulan. Dan lagi – lagi, jangan bilang “JALANIN AJA DULU”. Aku bukan mengajak kamu untuk berprasangka buruk, aku hanya ingin kamu lebih hati-hati tanpa menutup kemungkinan untuk kamu tetap positif thinking. Kepercayaan disini adalah bahwa kamu percaya, Tuhan akan menunjukan jalan terbaik untukmu. Saat kamu merasa susah hati, kamu percaya bahwa Tuhan bukan sedang menghukummu dengan cara dia menyakitimu tapi Tuhan sedang mengajakmu berdiskusi dalam hening, mengajakmu untuk berpikir secara jernih, menuntunmu untuk melihat dengan nalar serta logikamu. Maka, percayalah kepada dia yang mengaku jatuh cinta padamu, tapi ingat kepercayaan itu bukan hasil dari pemikiran, “JALANIN AJA DULU” karena kamu juga perlu tau, bagaimana si calon pacarmu ini.

          Sebenarnya bukan mau menggurui sih, tapi kali ini yang terakhir. Aku belajar dari pengalaman aja. Jatuh bangun membina hubungan. Sampai digantung atau bahkan ngga dianggap. Tapi semoga yang terakhir ini setelah kesiapan dan kepercayaan, bisa menjadikan pola pikirmu berubah. Minimal kamu tahu, kata-kata “JALANIN AJA DULU” itu bukan solusi yang tepat saat kamu mau menjalani hubungan. Nah, yang terakhir ini adalah keterbukaan. Kalau kamu tidak mengenal dia, minimal dia bisa mengenali karaktermu terlebih dahulu. Biarkan dia menilai bagaimana kamu. Biarkan dia mempunyai sudut pandangnya tentang kamu. Jangan khawatir dia akan meninggalkanmu. Inilah pilihan. Sebelum kamu salah melangkah, ada baiknya kamu mengerti apa yang kamu butuhkan. Keterbukaan itu hal yg paling simple. Kuncinya hanya satu, friendly. Jangan mengotak-kotakan dengan cara eksklusif tiap individu yg mau kamu kenal atau yg sdg berusaha mengenalimu. Selain kesiapan dan kepercayaan, kehadiran dari keterbukaan perlu kamu tanamkan dalam dirimu agar kamu tidak cepat mengambil keputusan dan berkata, “JALANIN AJA DULU.”

          Nah, karena keterbukaan adalah hal yang paling simple, maka aku yakin kamu pasti bisa membuatnya ia menilai bagaimana kamu sebenarnya. Inget, menjadi diri apa adanya juga modal penting agar kamu tidak “JALANIN AJA DULU”. Mungkin, kamu bingung kali ya kenapa dari tadi aku ngomongin. “JALANIN AJA DULU” sebenarnya mudah saja, selain aku tidak mau kamu gegabah ambil keputusan dalam menjalin hubungan, aku juga ngga mau kamu terkesan mudah di dapatkan. Orang yang benar mencintaimu, maka ia akan memperjuangkanmu. Sebaliknya, jika dia hanya menganggapmu ‘selir hati’, maka saat ia mendapatkanmu, ia akan terlihat biasa-biasa aja. Sekarang kamu tinggal pilih, mau menjadi seseorang yang diperjuangkan atau justru kamu yang memperjuangkan. Bingung ya sama maksudnya memperjuangkan? Simplenya begini sih, kalo kamu diperjuangkan, artinya kamu amat berharga baginya, tapi jika kamu yang memperjuangkan dia, belum tentu kamu berharga buat dia, meskipun jawaban sudah pasti kamu memperjuangkan dia karena dia berharga buatmu. Nangkep??

          Jadi, dari kesimpulannya, jangan pernah mengatakan, “JALANIN AJA DULU” karena menurutku itu sama aja kamu menunggu bola meskipun dalam menjalani hubungan ngga ada istilah menjemput bola atau menunggu bola. Tapi setidaknya, menjalani hubungan itu fungsinya untuk mengenal karakter masing-masing. Manfaatkanlah masa-masa PDKT, setelah PDKT dan merasa cocok jangan ada lagi, “JALANIN AJA DULU” tapi yang ada “SAYA MEMILIH DIA” dan dengan kesadaran dirimu sendiri.

          Semoga membantu… 

Komentar

Celoteh Paling Populer